sampit
sejarah sampit

Sejarah Konflik berdarah Tragedi Sampit (Tragedi Nasional) 2001

Sejarah Konflik berdarah Tragedi Sampit (Tragedi Nasional) 2001

Histori Tragedi Sampit – Dalam perjalanan bangsa Indonesia ada beragam momen yang nyaris memecah belah bhineka tunggal ika, momen itu diberi nama Tragedi Nasional. di antara banyak tragedi Nasional yang ada, Tragedi Sampit atau perang sampit adalah satu peristiwa mengerikan yang sempat berlangsung.

Tragedi Sampit melibatkan pada suku asli dengan suku migrasi dari jawa, tragedi sampit jadi histori bisu perlunya melindungi persatuan serta kesatuan. kita diwariskan satu semboyan Bhineka Tunggal Ika yang perlu tetaplah di pertahankan.

menurut Catatan, sekitaran 500 orang menginggal, serta beberapa ribu orang kehilangan tempat tinggal. Nama Sampit di ambil dari nama tempat peristiwa tragedi sampit yakni satu Ibukota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.

Jadi sesungguhnya apa latar belakang penyebabnya terjadinya tragedi Sampit….? Nah, karenanya pada kesempatann kesempatan ini Ungkap Histori juga akan mengulas tentang Histori Tragedi Sampit, Tersebut Penjelasannya.

Tragedi Sampit
Tragedi Sampit atau perang sampit atau perseteruan sampit adalah kerusuhan yang berlangsung pada Suku Dayak (Kalimantan) dengan Suku Madura (Jawa Migrasi) yang berlansung selama bln. Februari 2001.

Perseteruan ini awalannya bersumber dari kota sampit, lalu menebar ke kota serta sampai keseluruh Propinsi. Tragedi Sampit mencapai puncak pada tanggal 18 Februari 2001 saat Berlangsung penyerangan suku dayak ke suku Madura.

Latar Belakang Tragedi Sampit
Tragedi Sampit 2001 tidaklah hanya satu insiden berdarah pada suku dayak serta madura, karna terlebih dulu memanglah ke-2 suku ini seringkali memanas. kehadiran suku madura di kalimantan tengah sesungguhnya adalah hasil dari program transmigrasi yang dikerjakan leh kolonial hindia belanda pada tahu 1930 serta dilanjutkan pemerintah Indonesia Pada th. 2000.

Ada suku beda yang menentap didaerahnya Dayak terasa kurang senang, ditambah dengan terdapatnya persaingan perebutan yang buat ke-2 suku ini memanas. beberapa orang madura salah satunya sudah sukses dalam mengontrol hukum serta kuasai banyak industri perkayuan dibandigkan suku asli.

Terdapat beberapa versus yang mengatakan jadi latar belakang perseteruan sampit, salah satunya meceritakan semula tragedi sampit dipicu oleh perkelahian pada siswa SMK di Baamang, perkelahian itu melibatkan anak Suku Madura dengan anak suku Sampit.

Perkelahian antar anak maduran serta dayak menyebabkan juga perseteruan antar keluarga, antar Etnis, sampai terjadi tragedi sampit yang mengahbatkan beberapa ratus orang terpenggal kepalanya.

Lalu Versus yang lain bercerita kalau Tragedi Sampit dipicu Oleh serangan orang madura kerumah ruah suku dayak, lalu suku dayak juga membalas aksi yang dikerjakan oleh suku madura.

Setelah itu menurut Prof. Usop dari perwakilan Asosiasi suku dayak menyebutkan kalau perseteruan dayak serta madura adalah bentuk pertahanan diri sesudah sekumpulan suku dayak terserang orah madura sampai tewas.

Jalan Narasi Perseteruan Sampit

1972, Palangka Raya, Berlangsung masalah gadis dayak diperkosa oleh madura, tetapi dikerjakan oleh hukum kebiasaan setempat
1982, Pembunuhan oleh orang madura pada suku dayak.
1983, seseorang warga dayak dikeroyok 30 orang madura sampai tewas.
1996, Palangka Raya, Seseorang gadis dayak di perkosa di bioskop panala lalu di bunuh dengan kejam. tetapi hukumannya begitu enteng.
1997, Barito Selatan, Orang dayak dikeroyok madura dengan perbadingan 2 : 40 yang pada akhirnya warga dayak mati semuanya.
1997, Rubuh Samba, Seseorang anak lelaki dibunuh oleh seseorang penjual sate karna salah tujuan.
1998, Palangka Raya, Pengkroyokan pada orang dayak yang dikerjakan oleh orang madura yang menyebabkan tewasnya orang dayak.
1999, Palangka Raya, petugas ketertiban umum di bacok oleh warga madura
1999, Palangka Raya, Seseorang orang-orang dayak di keroyok warga madura karna masalah sengketa tanah, yang mengakhibatkan tewasnya dayak.
1999, Pangkut, teradi perkelahian masal pada suku dayak serta suku madura
1999, Rubuh Samba, Berlangsung penikaman seseorang pasangan suami istri yang dikerjakan oleh orang madura.
2000, Pangkut, 1 keularga dayak di bantai oleh seseorang etnis madura
2000, Kereng Pangi, Pembunuhan yang dikerjakan oleh suku madura pada sedung.
2001, Sampit Penyerangan warga madura pada suku dayak

18 Februari 2001

Pkl. 01. 00 WIB berlangsung pertikaian pada suku dayak serta madura yang menyebabkan 5 orang tewas
Pkl. 08. 00 WIB Berlangsung pembakaran 2 buah tempat tinggal suku dayak yang dikerjakan oleh madura
Pkl. 09. 30 WIB pasukan BRIMOB datang dari kalimantan selatan untuk mengamankan sampit
Pkl. 10. 00 WIB 38 orang suku dayak di tangkap karna satu masalah.
Pkl. 20. 30 WIB sampit, diketemukan satu mayat warga dari suku dayak

19 Februari 2001

Pkl. 02. 00 WIB sampit, pembakaran 1 buah mobil punya orang madura
Pkl. 16. 00 WIB dsampit, diketemukan sebagian mayat terbakar dari grup suku dayak
Pkl. 17. 00 WIB swepping diselenggarakan untuk suku dayak serta madura
Pkl. 22. 00 WIB deretan pemerintahan kalimantan tengah mulai turun ke lapangan unuk lihat keadaan pada suku dayak serta madura
tanggal 18, 19, 20 kota sampit seutuhnya di kuasai Madura

20 Februari 2001

jam 08. 30 WIB diselenggarakan pertemuan besar yang dibarengi oleh DANREM 102/PP, KAPOLDA, Wakil Gurbernur serta MUSPIDA kabupaten kotawaringin Timur, tokoh sampit (Tokoh dayak, Madura, tokoh orang-orang) untuk mengusahakan perdamaian.
Warga sipil yang ketakutan di ungsikan di gedung balai budaya sampit, kantor DPRD kalimanan tengah, tempat tinggal dinas bupati. dll

Kenyataan Menarik Tragedi Sampit
1. Berlangsung pemenggalan Kepala pada sekurang-kurangnya 100 orang Madura oleh suku dayak sepanjang perseteruan sampit berjalan. ini dikerjakan karna dayak mempunyai praktek pemburuan kepala yang sesungguhnya telah punah pada era 20.

2. Menurut Narasi, Suku Dayak bisa mencium aroma suku Madura hingga gampang dalam menembakan senjatanya.

3. Warga non Suku madura diwajibkan menempatkan tali atau kain warna merah serta kuning ditiang tempat tinggalnya serta ditambah dengan daun sawang jadi sinyal kalau bukanlah tempat tinggal orang madura.

4. banyak diketemukan tulisan tulisan sinyal kalau mereka satu diantara suku madura, dayak ataupun yang netral seperti : ULUH ITAH DAYAK (Saya Orang Dayak), ULUH ITAH JAWA (Saya Orang Jawa).

5. Banyak Orangtua yang memoleskan kapur sirih ke dahi anak anaknya yang tak tahu apa peranannya.

6. Tiap-tiap malam, anak anak disuruh emut gula merah yang tak tahu apa peranan serta yujuannya.

7. Anehnya, api yang membakar tempat tinggal suku madura tidak merambat ke tempat tinggal suku beda meskipun jaraknya cukup berdekatan.

8. Menurut narasi yang mengedar, senjata punya orang dayak (Mandau) dapat lakukan beberapa hal di luar akal sehat seperti terbang.

9. Juga, saat suku dayak telah meniupkan sumpitnya jadi pintu dengan automatis juga akan terbuka.

10. beberapa orang suku dayak yang kebal dengan senjata ataupun api.

11. Orang dayak pedalaman turut menolong dayak sampit.

12. Dalam tragedi Sampit, keluar mengenai Panglima perang dayak, panglima burung, dan lain-lain yang diakui turut ambil sisi dari tragedi Sampit.

Leave a comment